Sabtu, 11 Juni 2016

Software metrik

Tujuan Objective dalam tulisan ini :
  • Mengerti tentang apa itu software metrik
  • Tujuan dari metrik
  • Tipe-tipe dari metrik
  • Karakteristik dari metrik
  • Jenis dari metrik
  • Faktor-faktor ukuran pengatur yang baik (indikator)
Di dunia informasi ini khususnya pada bidang informatika, Tepatnya pada pembuatan software, evaluasi, sampai pengembangan yang baik harus dilakukan dengan cara sistematis, namun untuk itu diperlukan parameter-parameter untuk terbentuknya sistematis.

A software metric is a standard of measure of a degree to which a software system or process possesses some property [wikipedia]. Berarti software metrik adalah sebuah standar dari pengukuran sistematis pada software atau perangkat lunak atau sistem proses dengan properti yang sama.


Melihat definisi diatas kita bisa tahu sedikitnya tujuan-tujuan dibuatnya perangkat lunak metrik yang selanjutnya disebut metrik saja. Tujuan-tujuannya sebagai berikut :
  • Dapat mengetahui kualitas dari suatu perangkat lunak 
  • Menilai produktifitas pembuatan perangkat lunak dan bahkan membantu dalam planning
  • Menilai mamfaat atau kualitas yang dipakai dalam memecahkan persoalan
  • Untuk dasar perkiraan-perkiraan
  • Membantu menganalisis untuk pengambilan keputusan
Melihat tujuan-tujuannya software metrik kita tahu bahwa sangat penting sekali perananya dalam pembuatan , pengembangan maupun dalam lingkungan rekayasawan. Namun jika kita melihat lebih dalam lagi ada beberapa jenis,tipe maupun karakteristik pengukuran yang perlu diketahui.

Pada umumnya dalam metrik dibagi menjadi 2 tipe, yang didasari untuk mengukur suatu kualitas dari sistem perangkat lunak, yaitu pengukuran secara langsung, dan tidak langsung. pengukuran secara langsung terkait dalam hal-hal terknis pembuatan seperti banyaknya baris kode program, kecepatan proses, dan efisiensi memori. Sedangkan Pengukuran tidak langsung seperti fungsionalitas, kualitas, komplektifitas, kehandalan, dan efisiensi.

Yang setelah itu beberapa pakar mengaitkan kedua tipe, untuk memilih mana ukuran yang lebih unggul ada beberapa yang tidak terlalu mempedulikan pengukuran secara langsung ada yang peduli, untuk lebih lanjut pada masalah ini akan dibicarakan lebih lanjut pada indikator-indikator metrik(ukuran) yang baik.

Dan menurut metode-metode yang dilakukan dalam pengukuran membentuk karakter-karakteristik dari metrik itu sendiri, yang bisa dibagi menjadi :
  • Produk tidak terukur, dimana bagian-bagian tidak dapat dilihat yang mengukurnya hanya dalam dokumentasi saja yang dinilai merupakan point penting dalam kemajuan proyek.
  • Proses tidak baku, Banyak paradigma(yaitu cara pemikiran untuk menyelesaikan suatu masalah) yang dipakai, namun tidak ada jaminan mana yang terbaik.
  • Tiap proyek berbeda, biasanya beberapa perangkat lunak dalam terlihat sama (walaupun bersifat semu) namun secara rinci berbeda.
Setelah metode-metode ditemukan, maka jenis-jenis muncul.Dengan menilai parameter-parameter secara lingkup terbatas, yang terbagi menjadi :
  • Productifity metrics ,menilai hasil rekayasa dari perangkat lunak.
  • Quality metics , menilai sejauh mana perangkat lunak dalam memenuhi atau melatyani kebutukan dari user.
  • Technical metrics, menilai kerumitan logika dan tingkat modularitas.
  • Size-oriented metrics, menilai besar fisik dari perangkat lunak. Dikenal LOC(line of code)
  • function-oriented metrics, menilai ukuran fungsional dan utilitas perangkat lunak.
  • Human-oriented metrics, menilai cara pemikiran atau paradigma untuk menyelesaikan masalah maupun lingkungannya yang dipakai. 

Indikator-indikator yang baik dalam pengukuran suatu perangkat lunak :
  1. Apakah sistem membutuhkan back up dan recovery ?
  2. Apakah komunikasi data diperlukan untuk transfer informasi dari dalam & keluar sistem ?
  3. Apakah performance sangat penting ?
  4. Apakah ada fungsi distributed processing ?
  5. Apakah sistem akan berjalan pada lingkungan operasional yang kompleks ?
  6. Apakah sistem membutuhkan online data entry ?
  7. Apakah online data entry membutuhkan input transaction yang dibuat dari multiple screens atau operator
  8. Apakah ILF (Internal Logic Files) di up date secara online ?
  9. Apakah input, output, files atau inquiries bersifat kompleks ?
  10. Apakah internal processing bersifat kompleks ?
  11. Apakah kode didesain reusable ?
  12. Apakah konversi & instalasi dimasukkan pada desain ?
  13. Apakah aplikasi dalam sistem didesain untuk memfasilitasi perubahan dan user friendly?
  14. Apakah sistem didesain untuk multiple installations pada organisasi yang berbeda ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar